Full width home advertisement


Travel the world


Game Online


Post Page Advertisement [Top]



Penggila Kuliner - Provinsi Banten selain dikenal dengan destinasi wisata alam juga dikenal sebagai tempat berwisata kuliner.

Provinsi tempat kelahiran Wakil Presiden terpilih 2019-2024 Ma’ruf Amin ini memiliki segudang makanan yang patut dicoba.

Berikut 20 Makanan khas banten yang tidak boleh kamu lewatkan ! Yuk Simak Guys !

Angeun Lada


Makanan khas Banten yang pertama adalah angeun lada yang memiliki arti sebagai sayuran kuah pedas. Memang makanan ini dibuat dengan rempah alami dengan rasa yang kuat ditambah dengan cabai rawit yang dihaluskan.

Sekali mencicipinya maka anda akan ketagihan dengan rasa pedas dan gurihnya santan. Umumnya masyarakat Banten menggunakan babat sapi atau tulang iga sapi untuk isi dari angeun lada. Bahan tersebut lantas diukep dan dibiarkan matang bersama kuahnya untuk mendapatkan citarasa yang meresap sampai ke dalam.

Oleh karena itulah kenikmatan dari sayur ini berada pada saat isap-isap balungan iga dan juga babat sapi. Sayur ini juga selalu hadir dalam perayaan tasyakuran adat Banten. Oleh karena itulah masakan ini sering dimasak bersama-sama ketika ada perayaan.


Rabeg


Rabeg bisa dibilang sebagai menu Arabnya orang Banten. Rabeg memang mengadaptasid ari makanan dari Arab karena memiliki rasa yang pedas namun penuh akan rasa rempah khas Indonesia di dalamnya.

Rabeg menggunakan bahan olahan kambing mulai dari dagingnya hingga jeroannya dimasak dengan berbagai bumbu khususnya cabai dan jahe untuk mendapatkan sensasi pedasnya. Bahan olahan kambing tersebut dimasak dalam waktuyang lama hingga bisa menghilangkan bau kambing namun tetap memiliki tekstur yang empuk dan juga bumbu yang meresap sampai kedalamnya.

Rabeg mulai banyak ditemukan di pinggir jalan kota Banten sehingga tak sulit untuk menemukannya. Adapun tingkat kepedasannya bisa dipilih sesuai dengan seleranya. Pastinya rabeg akan membuat lidah anda bergoyang dan sensasi pedasnya membuat ketagihan.

Makanan ini cocok untuk dikonsumsi bersama dengan nasi khas Arab juga yakni nasi kebuli yang juga menggunakan olahan kambing untuk membuatnya.



Sate Bandeng


Sate ayam? Biasa. Sate kambing? Biasa. Sate bandeng? Memang ada? Datang saja ke Banten. Makanan khas Banten yang harus dan wajib dicoba saat berkunjung kesana adalah sate bandeng.

Sate bandeng mempunyai rasa yang jauh berbeda dengan sate ayam maupun sate kambing karena mulai dari proses pembakarannya sudah melewati proses yang panjang sehingga ketika disantap yang adalah rasa nagih dan nagih untuk bisa mencicipinya kembali.

Bandeng memang banyak ditemukan di wilayah Banten khususnya serang. Oleh karena itulah asyarakat memanfaatkannya untuk bisa disate.

Meskipun banyak yang heran mengapa tidak digoreng atau dibakar saja akan tetapi nyatanya sate bandeng lebih bisa menarik pengunjung untuk mencicipinya.

Cara pembuatannya pertama dengan memilih bandeng sesuai dengan usia yang layak untuk dimakan. Kemudian daging ikan disisik dan dipukul hingga remuk tulang-tulangnya.

Setelah hancur kemudian daging ikan diberi bumbu rempah khas Banten yang terkenal pedas dan manis. Barulah kemudian dibentuk kemudian ditusukkan ke bambu. Langkah selanjutnya tentu saja membakarnya layaknya sate lainnya.


Sambel Burog


Sambel burog memiliki nama yang unik layaknya kendaraan yang digunakan oleh nabi Muhammad saat berisra’ mi’raj. Memang sambel ini banyak ditemukan ketika musim haji sebagai suguhan hidangan yang diberikan pada orang yang sambang ke rumah orang yang baru pulang haji.

Sambel burog begitu terkenal di Banten karena rasanya yang unik dan tidak bisa ditemukan diwilayah lainnya. Sambel burog berbahan dasar olahan kulit melinjo atau kulit tangkil yang dicampurkan dengan bawang putih, bawang merah, kemiri, dan daun salam.

Rasanya/ siap-siap untuk dibuat keringetan karena pedasnya. Sambel ini seirng disuguhkan bersama dengan irisan mangga muda atau jambu muda layaknya rujak manis.

BACA JUGA : 10 PANTAI TERINDAH DI BANTEN

Gerem Asem



Suka pedas? Cobalah tantang makanan khas Banten yang satu ini. Gerem asem merupakan olahan daging ayam atau daging bebek yang telah dibalur dengan olahan rempah yang kuat. Penyajiannya adalah dengan membakar ayamnya terlebih dahulu kemudian disiram dengan kuahnya.

Rasa pedas menjadi ciri khas dari makanan ini bahkan bisa membuat lidah tak berhenti bergoyang dan kepala tak berhenti berkeringat. Rasa daging ayamnya begitu nikmat karena dimasak dengan kuahnya selama beberapa jam sebelum kemudian dibakar saat penyajiannya.

Menu ini seirng disajikan pada perayaan atau syukuran besar. Meskipun paling banyak menggunakan daging ayam dan daging bebek akan tetapi tak jarang ditemukan gerem asem yang terbuat dari ikan laut.


Pecak Bandeng



Menu pecak bandeng umumnya dibuat untuk para petani yang berada di sawah sebagai bekal makan siang. Namun semakin lama makanan ini mulai banyak disukai baik oleh masyarakat Banten maupun oleh pendatang sata mengunjungi kota Banten.

Makanan khas Banten ini memiliki penampilan yang sederhana karena memang terdiri dari dua bahan saja yakni pecak dan bandeng. Pecak merupakan nama sambal yang dibuat sangat pedas dengan irisan jeruk nipis. Sedangkan bandeng digoreng sampai kering serta dibumbui dengan bumbu asinan khas Banten.

Setelah itu barulah sambal diletakkan diatas bandeng dan dimakan bersama dengan nasi putih yang panas. Menu ini banyak ditawarkan diberbagai rumah makan yang mengusung konsep persawahan karena kenikmatan santapan tersebut berada pada hilir angin di tengah sawah.


Gecom



Gecom memang terdengar sedikit aneh akan tetapi jika mengetahuinya maka akan membuat lidah kembali ingin mencicipinya. Gecom merupakan singkatan dari toge dan oncom. Makanan khas Banten ini tergolong unik karena cara memasaknya menggunakan wajan datar yang biasa digunakan untuk menggoreng martabak.

Selain itu dari segi rasa, geco mendapat predikat berasa nusantara karena ciri khas rasa rempah yang kuat. Masakan gecom biasa dihidangkan sebagai pelengkap nasi dan lauk saat makan bersama keluarga.


Sayur Besan


Sayur besan bukan hanya menjadi makanan khas akan tetapi juga menjadi makanan yang sarat akan tradisi asli Banten. Makanan ini disajikan ketika pernikahan atau proses lamaran. Terdapat empat bahan utama dalam sayur besan yakni trubuk, petai, bihun, dan kentang.

Adapun tambahan sayur lainnya yang bisa ditambahkan adalah wortel, labu siam, dan udang. Sayur besan dianggap simbol pernikahan dan hubungan erat persaudaraan yang terjalin pasca pernikahan.


Balok Menes


Balok menes mempunyai vahan dan tekstur yang sama dengan getuk. Akan tetapi pada balok menes adonan tidak dibuat seperti getuk namun dibuat berbalok-balok dengan warna putihnya.

Jika pada getuk akan ditemukan parutan kelapa diatasnya maka pada balok menes menggunakan serundeng sebagai topingnya bahkan tak jarang menggunakan bumbu kacang juga.

Bedanya lagi balok menes tidak semanis getuk. Makanan khas Banten ini sangat cocok untuk digunakan sebagai camilan.


Nasi Sambal Belut


Meskipun JaguarQQ terlihat sederhana akan tetapi makanan ini banyak diburu oleh penikmat kuliner yang datang ke Banten. Nasi sambal belut di Banten memiliki rasa yang khas karena dari belutnya sudah dipilih yang memiliki ukuran besar sehingga bisa dirasakan dagingnya yang empuk.

Belut dari sawah akan dibersihkan dan dipotong-potong menjadi beberapa bagian kecil. Lantas dibalur dengan bumbu rempah yang telah dicampur dengan cabai sehingga terasa pedas. Barulah setlah dibalur belut digoreng hingga kering.

Setelah matang belut tidak lantas disajikan begitu saja akan tetapi masih akan ditemani sambel tomat atau terasi kemudian dipenyet. Rasanya? Wah tak bisa terbayangkan dengan pedasnya lauk serta panasnya nasi putih.


Pasung Merah



Dari namanya terlihat cukup mengerikan dengan kata pasungnya. Padahal hampir tidak ada kaitannya nama pasung dengan rasa yang ada di dalamnya. Kue pasung merupakan makanan khas Banten yang dibuat dari olahan tepung beras, tepung sagu, santan, dan gula merah yang diaduk menjadi sebuah adonan kemudian di masukkan ke daun pisang yang dibentuk seperti contong.

Keunikan kue ini memang terdapat pada bentuknya yang menyerupai bidang kerucut dan disajikan dengan cara disusun hingga membentuk sebuah lingkaran. Kue ini sering disajikan pada upacara adat atau tasyakuran karena dianggap sebagai makanan kesukaan para dewa.


Laksa Tangerang



Salah satu kuliner di Banten yang tak boleh ketinggalan adalah laksa tanggerang. Penampilan sajiannya memang sederhana karena hanya dengan mie putih yang disiram dengan kuah sayur kemudian ditaburi dengan suwiran ayam, kacang hijau, dan taburan daun kucai.

Akan tetapi meskipun mempunyai penampilan yang sederhana akan tetapi dari rasanya tidak akan kalah dengan yang lainnya. Rempah alami pada kuah sayur diserap oleh mie putih sehingga terasa sedang menyantap sajian makanan bintang lima.

Sate Bebek Cibeber



Sate bebek memang sudah banyak ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia akan tetapi pernahakah anda mencoba sajian sate bebek cibeber? Jika belum maka segeralah mencicipinya ketika berkunjung ke Banten. Secara sekilas memang tidak ada perbedaan yang mencolok dari sate bebek ini.

Akan tetapi jika dilihat prosesnya makan akan ditemukan rasa yang berbeda yakni pada daging bebeknya. Hal ini dikarenakan daging bebek sebelum dibakar terlebih dahulu dibumbui sehingga ketika membakarnya tidak perlu menambahkan kecap atau bumbu lainnya. Rasa dari sate bebek cibeber begitu meresap sampai ke dalam dagingnya.

Belum lagi dengan bumbu kacangnya yang sudah dicampur dengan berbagai macam bumbu rempah. Untuk mendapatkannya tidaklah sulit karena sudah banyak dijajakan di kota Banten khsusunya di Serang.


Ketan Bintul



Satu hidangan yang seirng dijumpai saat Ramadhan adalah ketan bintul khas Banten. Memang tak ada yang berbeda dari ketan ini dari segi proses pembuatannya akan tetapi yang membuatnya berbeda adalah adanya serundeng dicampur dengan kacang yang telah dihaluskan diatasnya.

Rasa ketan yang gurih dan mengenyangkan dipadukan dengan rasa enak dan legitnya serundeng membuatnya selalu menjadi makanan favorit masyarakat Banten.

Bahkan konon katanya disetiap berbuka puasa, sultan Banten selalu mewajibkan adanya menu ketan bintul diatas menjanya. Makanan ini sering muncul ketika bulan Ramadhan untuk digunakan sebagai menu pelengkap berbuka puasa.


Rengginang



Rengginang memang menjadi makanan paling banyak ditemukan diberbagai daerah karenamemang proses pembuatannya yang mudah dan rasanya yang banyak disukai oleh lidah Indonesia. Rengginang juga menjadi makanan khas Banten karena banyak disediakan di pusat oleh-oleh.BandarQ Online

Akan tetapi jangan menganggap rasanya sama dengan wilayah lainnya karena rengginang dari Banten memiliki rasa yang berbeda bahkan lebih enak dan renyah. Sebagaimana diketahui bahwa letak geografis Banten terletak pada kondisi laut yang luas sehingga banyak ditemukan berbagai olahan khas laut.

Adonan rengginang dari Banten cenderung lebih nikmat karena mempunyai aroma dan rasa ikan yang kuat. Bukan hanya ikan akan tetapi udang, kerang, dan kupang.


Opak


Tidak jauh dari rengginang, opak yang berasal dari Banten juga memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan opak dari daera lainnya. Opak khas Banten memiliki perpaduan rasa dengan olahan hasil laut sehingga lebih enak dan gurih rasanya.

Opak Banten juga terbuat dari dua bahan utama yakni bisa dengan tepung beras ketan atau tepung tapioka. Adonan opak Banten juga dibuat lebih lembut dan halus sehingga tidak memiliki tekstur kasar diatasnya ketika digoreng.

Tipis, kering, renyah, tahan lama, serta nikmat itulah ungkapan yang bisa menggambarkan rasa opak Banten. Tentunya sangat cocok untuk menemani makan anda atau juga dibuat camilan bersama keluarga.


Kue Jojorong


Ingin menikmati kue dengan ciri khas lumer dan lembut di mulut diiringi rasa gurih nan manis? Cobalah kue jojorong makanan khas Banten. Makanan ini banyak dijual di pasar tradisional karena banyak digunakan sebagai sarapan bagi para pekerja yang ada di wilayah tersebut.

Kue jojorong berbentuk seperti bubur sumsum berwarna putih dengan tekstur lembut dan lumer. Rasa asin gurih yang terdapat pada bubur tersebut dipadukan dengan gula merah cair sehingga mendapatkan rasa manis alami.

Cara penyajiannya juga unik yakni menggunakan daun pisang sehingga aromanya melekat ditambah dengan irisan daun pandan diatasnya. Kue jojorong terbuat dari bahan tepung kanji, tepung beras dan gula merah. Cukup sederhana untuk memperoleh kenikmatan luar biasa bukan?


Gipang


Bagi pecinta kuliner nusantara pastinya tidak akan asing dengan namanya kue gipang. Sekilas dari cara membacanya mirip dengan Jepang oleh karena itulah banyak yang menganggap bahwa makanan ini diadaptasi dari Jepang.

Padahal makanan ini merupakan makanan khas nusantara yang banyak tersebar di wilayahnya khususnya wilayah Jawa. Banten juga memiliki sentral pembuatan gipang dengan rasanya yang berbeda dengan gipang di wilayah lain.

Adapun untuk cara membuatnya masih sama dengan wilayah lainnya yakni mencampurkan antara beras ketan putih dengan gula cair.

Bedanya di Banten menggunakan kacang tanah sebagai pelengkapnya sehingga ada tekstur kasar dan berbeda. Meskipun sudah tidak setenar dahulu akan tetapi makanan ini masih tetap eksis khsuusnya di tanah Jawa ketika ada hari raya dan perayaan adat.


Leumeung


Terakhir jika anda sedang berkunjung ke Banten Selatan maka akan menemukan kue khas daerah tersebut yang terbuat dari adonan beras kentan dan santan. Uniknya adalah cara memasaknya yang masih menggunakan peralatan tradisional.

Cara memasak kue ini adalah memasukkan adonan yang telah diberi gula aren atau gula merah ke dalam bambu yang telah dibersihkan. Kemudian bambu tersebut dibakar hingga hangus dan kue yang ada didalamnya matang.

Umumnya masyarakat akan makan kue ini dengan telor asin sebagai pelengkapnya dikala hujan atau sore hari. Pastinya anda akan menemukan rasa yang gurih, manis, asin, serta kenikmatan aroma bambu yang khas. Inilah yang membuat kue leumeung selalu dicari dan dianggap sebagai makanan khas Banten.


Nasi Sumsum


Nasi sumsum atau juga dikenal sebagai nasi sumsum bakar merupakan makanan khas Banten yang sudah lama dikenal oleh masyarakatnya. Bahkan ceritanya orang yang pertama kali membuatnya adalah orang yang bekerja di pemotongan hewan lantas setiap pulang dia membawa sisa tulang.

Di tangan istrinya sumsum yang ada dalam tulang tersebut dicampurkan dengan nasi yang kemudian dibungkus daun pisang dan dibakar.

Tekstur sumsum yang lumer ketika terkena panas akan meresap ke setiap bulir nasi yang ada di dalamnya belum lagi ketika ditambahkan dengan berbagai rempah tentu saja membuat rasanya menjadi luar biasa.

Rasa nasi yang gurih serta enak membuatnya masih tetap eksis dan banyak dijual di pinggiran jalan kota Banten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]


| Designed by Colorlib